Entri yang Diunggulkan

Guruku bukan panutanku

Image
Senin 25 februari 2019 Jam 13:50 wib Sebelumnya Saya sengaja tidak menuliskan cerita ini ke Wattpad karena saya lebih suka menuliskan cerita pribadi saya lewat bllog, Ok lanjut..... Saya adalah anak ke 6 dari 5 sodara. orang bilang saya ini adalah lelaki yang nakal, yang suka melawan guru. Sebenarnya saya tidak suka dengan guru yang mendidik dengan cara keras,  apalagi sampai berbicara yang tidak pantas untuk di ucapkan seorang guru kepada murid. Kenapa? Hey brow kita sesama manusia bukan nabi.  Mau guru, kades, lurah camat, presiden sekalipun semasih manusia dan bukan nabi tidak perlu di takuti tapi manusia hanya perlu saling "menghargai".  _Oke kembali kecerita_ Cerita lama waktu SD kelas 4 membuat pola pikir saya berubah. Bagaimana tidak ketika SD kelas 4 waktu itu saya selalu di ejek dan bangku saya di coret coret oleh teman wanita yang saat itu adalah musuh di kelas saya, semua anak anak hanya terdiam mendengar ejekan yg di ucapkan oleh teman wanita yang

jalan tidak layak di 9 desa kecamatan patia kabupaten Pandeglang banten


Pandeglang sejumlah elemen mengatakan, pemerintah kabupaten Pandeglang saat ini jangan hanya melakukan pencitraan ke publik, karena warga tidak butuh hal itu. Yang di butuhkan warga saat ini jalan mulus. Demikian yg di katakan oleh sala satu warga kec. Patia.
Sah-sah saja bupati dan wakil membangun pencitraan di mata publik tapi harus berimbang dengan kondisi di lapangan. Jadi Kalau jalannya sudah bagus irigasinya tidak banyak yang rusak. ujarnya.
Selain jalan yang rusak warga juga merasakan susahnya keterbatasan koneksi jaringan sehingga ketika untuk mengakses informasi atau browsing berita lewat internet pun sangat susah. Jadi saya kira pemerintah kurang memperhatikan desa desa pelosok itu menurut warga di sekitar.
Untuk yang mau berbagi informasi seputar daerah daerah kecil.
Facebook ➡️  klik disini
Email ➡️  kohari838@gmail.com


Comments

Popular posts from this blog

Cara menonaktifkan dan mengaktifkan one-handed mode/ mode operasi satu tangan.

Guruku bukan panutanku