Entri yang Diunggulkan

Guruku bukan panutanku

Senin 25 februari 2019 Jam 13:50 wib


Sebelumnya Saya sengaja tidak menuliskan cerita ini ke Wattpad karena saya lebih suka menuliskan cerita pribadi saya lewat bllog,

Ok lanjut.....


Saya adalah anak ke 6 dari 5 sodara.
orang bilang saya ini adalah lelaki yang nakal, yang suka melawan guru.
Sebenarnya saya tidak suka dengan guru yang mendidik dengan cara keras,  apalagi sampai berbicara yang tidak pantas untuk di ucapkan seorang guru kepada murid. Kenapa? Hey brow kita sesama manusia bukan nabi.
 Mau guru, kades, lurah camat, presiden sekalipun semasih manusia dan bukan nabi tidak perlu di takuti tapi manusia hanya perlu saling "menghargai".

 _Oke kembali kecerita_

Cerita lama waktu SD kelas 4 membuat pola pikir saya berubah.
Bagaimana tidak ketika SD kelas 4 waktu itu saya selalu di ejek dan bangku saya di coret coret oleh teman wanita yang saat itu adalah musuh di kelas saya, semua anak anak hanya terdiam mendengar ejekan yg di ucapkan oleh teman wanita yang saat itu adalah musuh saya. Yang membuat saya tidak bisa menahan emosi dan scara refleks saya pun membuat keributan. Siapa yang salah?  Guru memponis bahwa saya yang salah.
Tidak sampai disitu rasa tidak adil seorang guru kepada saya waktu kelas 5 SD dimana waktu itu saya bersama teman lainya untuk berniat membuat sebuah gawang dari bambu untuk membuat lapangan sepak bola.  Dan kebetulan teman saya yang rumahnya dekat sekolahan itu membawa golok kalau kata orang sunda bilang. Saya pun meminjam golok itu untuk memotong bambu untuk di jadikan gawang tersebut. Tiba tiba ada cewe anak MTs lewat lumayan cantik sih, waktu dulu kan namanya juga masih bocah biasalah jail nah waktu itu ada guru liat saya becandain cewe tapi golok masih di tangan. Apa tanggapan guru bilang "saya di kira mau bacok tuh cewe" memang ya kalau orang yang sudah di cap nakal pasti semuanya melihat sisi negativenya saja.
Tidak sampai di situ SD kelas 6 waktu itu hari di mana saya harus menyelesaikan tugas praktek senam yang saya tidak suka sama sekali tapi alhmadllh semuanya lancar. Selang beberapa jam saya melihat ada bendera merah putih bergeletak di lantai tanpa ada yang peduli, niat saya ingin merapihkan bendera itu ntah apa yang di pikirkan seorang guru lelaki dia malah memarahi saya waktu itu dia "bilang ini bendera merah putih kenapa di lantai"
Saya waktu itu hanya terdiam dan teman saya mencoba membela saya bahwa mengatakan sebenarnya kepada guru laki2 tadi tapi tak di dengarkan.
Waktu itu kesimpulan saya begitu sangat2 tidak bisa di bendung dan membuat saya bertanya pada diri saya sendiri " kenapa saya selalu salah"
Hingga sampai SMA saya tau mana guru yang pantas di hargai dan mana guru yang pantas di caci.
~Seorang guru jangan berbicara kalimat ikhlas kalau dia sendiri di gaji~
~ ingin di hargai hargailah orang lain siapapun itu~


Comments

Popular posts from this blog

Cara menonaktifkan dan mengaktifkan one-handed mode/ mode operasi satu tangan.

jalan tidak layak di 9 desa kecamatan patia kabupaten Pandeglang banten