"Bana, woy! Banani" panggil windy, yang melihat banani lewat kedepan toilet siswi.
"Apa?" Tanya banani yang berhenti didepan toilet siswi.
"Bawa jaket nggak?" Tanya windy
"Nggga" jawab banani yang menggelengkan kepalanya.
"Sheila?" Tanya windy
"Mana gue tau, napa sih?" Banani balik bertananya.
"Nggak papa hehehe... Yaudah sana"
~windi cengengesan sambil mengusir banani.
Bananipun pergi ke parkiran, buat nyari candra juga sih, soalnya tadi dapet chat telegram dari Kai. Katanya tunggu di parkiran.
Di parkiran sudah ada Seno, Chandra dan Kai yang menunggu Banani.
"Lama banget sih lo" Kata Chandra.
"Tuh gara-gara Windy" ujar Banani.
"Windy? Sodara lo? Kenapa?" Tanya Seno.
"Butuh jCaket katanya, dia di toi~"
Chandra langaung menabrak Banani yang baru saja menjawab pertanyaan Seno.
"Let" lanjut Banani yang membalikan badan melihat Chandra berlari masuk kedalam sekolah, kemudian masuk kearena toilet siswi, tanpa berpikir apa itu konsekuensinya.
"Brught!!
Chandra tidak sengaja menabrak tempat sampah di dalam toilet. Windy yang awalnya sedang berkaca membalikan badanya dan melihat sumber suara.
"Chandra" _Windy kaget bukan main_ " ini toilet siswi bro, bukan toilet siswa"._ untungnya hampir semua siswi dan siswa sudah pulang.
Hanya ada Windy dan Chandra di toilet siswi itu.
"Lo nggak papa?" Tanya windy yang melihat Chandra memegang kakinya.
"Nggak" jawab Chandra.
"Ngapain sih lo masuk ketoilet siswi, nanti ada yang masuk gimana? Nyangka yang enggak-enggak" bisik Windy.
Chandra tidak peduli dan segera menghampiri windy.
"Lo kenapa?" Tanya Chandra, Windy bingung harus jawab apa. Windy secara refleks meremas roknya dan menggigit bibirnya karena dia bingung.
"Win?" Sapa Chandra, Windy menundukan kepalanya, Candra mendekati dan melepaskan jaketnya.
Kemudian melingkarkanya di pinggang windy.
"Makanya pake No Drop! Biar No Bocor Bocor" kata Chandra yang serius dengan perkataanya.
"Udah" Chandra mengeratkan jaket yang menutupi pinggang Windy.
"Yuk pulang" ajak Chandra
Windy mematung terdiam , dia memainkan jarinya, kini Windy malu dengan keadaannya sendiri.
Chandra, Windy ga suka sama Chandra. Iya, udah tau kok seantero sekolah udah hafal Chandra gimana.
Waktu kelas 10 dia suka godain kakel, kelas 11 keluar masuk Bp, kelas 12? Suka motor motoran sambil nongkrong di jalan . Intinya Windy enggak suka sama Chandra sejak masa MPLS juga, udah keliatan bibit bobroknya dari sana.
"Win mau tidur di toilet" Tanya Chandra,_ Windy menggelengkan kepalanya.
"Yaudah ayok" Chandra langaung memegang tangan Windy dan menuntunya keluar toliet siswi. Dan untungnya tidak ada satupun di luar toilet.
"Mau pulang kemana?" Tanya Chandra.
"Kerumah sheila" Lirih Windy.
"Enggak usah sok imut deh, gemes gue.
Takut khilaf "" ujar Chandra.
" Apaan sih" kata windy yang mengerucutkan bibirnya .
"Nah kan, lo itu imut. Entar gue culik kalo imut imutan lagi" Chandra tersenyum jahil.
Chandra terus menuntun Windy hingga keparkiran. Bahkan Seno, Banani, Kai melihat mereka berdua tanpa menutup mulut alias mangap kaget.
"Waaow Chandra" kata Kai.
"Bukan mukhrim woey" pekik Banani.
"Chandra Chandra, entar di kasih senapan sama bapaknya tau rasa lo" sambung Seno.
Chandranya cuek cuek aja, langsung pasangin helm ke kepala Windy dan pastinya langsung pergi gitu aja tanpa pamit ke temen temenya.
"Gila Chandra gue di langkahin" _ Kai.
"Bukan mukhrim tuh si Chandra, Dosa" Banani.
Jomblo mah tabah :") Seno.
Comments
Post a Comment