Entri yang Diunggulkan

Guruku bukan panutanku

Image
Senin 25 februari 2019 Jam 13:50 wib Sebelumnya Saya sengaja tidak menuliskan cerita ini ke Wattpad karena saya lebih suka menuliskan cerita pribadi saya lewat bllog, Ok lanjut..... Saya adalah anak ke 6 dari 5 sodara. orang bilang saya ini adalah lelaki yang nakal, yang suka melawan guru. Sebenarnya saya tidak suka dengan guru yang mendidik dengan cara keras,  apalagi sampai berbicara yang tidak pantas untuk di ucapkan seorang guru kepada murid. Kenapa? Hey brow kita sesama manusia bukan nabi.  Mau guru, kades, lurah camat, presiden sekalipun semasih manusia dan bukan nabi tidak perlu di takuti tapi manusia hanya perlu saling "menghargai".  _Oke kembali kecerita_ Cerita lama waktu SD kelas 4 membuat pola pikir saya berubah. Bagaimana tidak ketika SD kelas 4 waktu itu saya selalu di ejek dan bangku saya di coret coret oleh teman wanita yang saat itu adalah musuh di kelas saya, semua anak anak hanya terdiam mendengar ejekan yg di ucapkan oleh teman wanita yang

No Drop

"Bana, woy! Banani" panggil windy, yang melihat banani lewat kedepan toilet siswi.
"Apa?" Tanya banani yang  berhenti didepan toilet siswi.
"Bawa jaket nggak?" Tanya windy
"Nggga" jawab banani yang menggelengkan kepalanya.
"Sheila?" Tanya windy
"Mana gue tau, napa sih?" Banani balik bertananya.
"Nggak papa hehehe... Yaudah sana"
~windi cengengesan sambil mengusir banani.
Bananipun pergi ke parkiran, buat nyari candra juga sih, soalnya tadi dapet chat telegram dari Kai. Katanya tunggu di parkiran.
Di parkiran sudah ada Seno, Chandra dan Kai yang menunggu Banani.
"Lama banget sih lo" Kata Chandra.
"Tuh gara-gara Windy"  ujar Banani.
"Windy? Sodara lo? Kenapa?"  Tanya Seno.
"Butuh jCaket katanya, dia di toi~"
Chandra langaung menabrak Banani  yang baru saja menjawab pertanyaan Seno.
"Let" lanjut Banani yang membalikan badan melihat Chandra berlari masuk kedalam sekolah, kemudian masuk kearena toilet siswi, tanpa berpikir apa itu konsekuensinya.
"Brught!!
Chandra tidak sengaja menabrak tempat sampah di dalam toilet. Windy yang awalnya sedang berkaca membalikan badanya dan melihat sumber suara.
"Chandra" _Windy kaget bukan main_ " ini toilet siswi bro, bukan toilet siswa"._ untungnya hampir semua siswi dan siswa sudah pulang.
Hanya ada Windy dan Chandra di toilet siswi itu.
"Lo nggak papa?" Tanya windy yang melihat Chandra memegang kakinya.
"Nggak" jawab Chandra.
"Ngapain sih lo masuk ketoilet siswi, nanti ada yang masuk gimana? Nyangka yang enggak-enggak" bisik Windy.
Chandra tidak peduli dan segera menghampiri windy.
"Lo kenapa?" Tanya Chandra, Windy bingung harus jawab apa. Windy secara refleks meremas roknya dan menggigit bibirnya karena dia bingung.
"Win?" Sapa Chandra, Windy menundukan kepalanya, Candra mendekati dan melepaskan jaketnya.
Kemudian melingkarkanya di pinggang windy.
"Makanya pake No Drop! Biar No Bocor Bocor" kata Chandra yang serius dengan perkataanya.
"Udah" Chandra mengeratkan jaket yang menutupi pinggang Windy.
"Yuk pulang" ajak Chandra
Windy mematung terdiam , dia memainkan jarinya, kini Windy malu dengan keadaannya sendiri.
Chandra, Windy ga suka sama Chandra. Iya, udah tau kok seantero sekolah udah hafal Chandra gimana.
Waktu kelas 10 dia suka godain kakel, kelas 11 keluar masuk Bp, kelas 12? Suka motor motoran sambil nongkrong di jalan . Intinya Windy enggak suka sama Chandra sejak masa MPLS juga, udah keliatan bibit bobroknya dari sana.
"Win mau tidur di toilet" Tanya Chandra,_ Windy menggelengkan kepalanya.
"Yaudah ayok" Chandra langaung memegang tangan Windy dan menuntunya keluar toliet siswi. Dan untungnya tidak ada satupun di luar toilet.
"Mau pulang kemana?" Tanya Chandra.
"Kerumah sheila" Lirih Windy.
"Enggak usah sok imut deh, gemes gue.
Takut khilaf "" ujar Chandra.
" Apaan sih" kata windy yang mengerucutkan bibirnya .
"Nah kan, lo itu imut. Entar gue culik kalo imut imutan lagi" Chandra tersenyum jahil.
Chandra terus menuntun Windy  hingga keparkiran. Bahkan Seno, Banani, Kai melihat mereka berdua tanpa menutup mulut alias mangap kaget.
"Waaow Chandra" kata Kai.
"Bukan mukhrim woey" pekik Banani.
"Chandra Chandra, entar di kasih senapan sama bapaknya tau rasa lo" sambung Seno.
Chandranya cuek cuek aja, langsung pasangin helm ke kepala Windy dan pastinya langsung pergi gitu aja tanpa pamit ke temen temenya.
"Gila Chandra gue di langkahin" _ Kai.
"Bukan mukhrim tuh si Chandra, Dosa"  Banani.


Jomblo mah tabah :") Seno.

Comments

Popular posts from this blog

Cara menonaktifkan dan mengaktifkan one-handed mode/ mode operasi satu tangan.

jalan tidak layak di 9 desa kecamatan patia kabupaten Pandeglang banten

Perbedaan antara lurah dan kepala desa/kades